Love can’t reach chapter 8

 

Cast :

 

– Jessica Jung

 

– Tiffany Hwang

 

– Other cast find by your self

 

 

Enjoy this story, many typo

 

 

Semakin hari hubungan Jessica dan Taeyeon semakin dekat, mereka sering menghabiskan waktu bersama entah seminggu dua atau tiga kali.

 

Entah mereka menghabiskan waktu di taman kota atau di rumah Taeyeon, mereka menikmati kedekatan mereka. Jessica sedikit demi sedikit mencoba untuk membuka diri untuk Taeyeon.

 

Seperti saat ini, Jessica sedang menghabiskan waktu luangnya dirumah Taeyeon. Mereka telah melihat beberapa film yang sengaja mereka beli untuk ditonton dan sekarang mereka berada di dapur Taeyeon.

 

Mereka sedang memasak ramen seafood untuk makan siang mereka, lebih tepatnya Taeyeon yang memasak dan Jessica sedang duduk menyangga dagu sibuk memperhatikan tingkah Taeyeon. Terima kasih kepada Taeyeon yang mempunyai tangan ajaib, jadi dia tidak memerlukan ‘bantuan’ Jessica.

 

Mata Jessica selalu mengikuti setiap gerakan Taeyeon, dia tidak pernah menyadari saat seseorang memasak bisa semenarik ini. Gerakan Taeyeon yang sedang meniup kuah ramen bahkan terasa menggemaskan. Dia berharap bahwa dengan adanya Taeyeon disampingnya, dia bisa mendapat kesempatan untuk merasakan cinta yang baru.

 

Walaupun rasanya untuk Taeyeon belum bisa menandingi cintanya untuk Tiffany, bahkan mungkin tidak akan pernah. Tapi Jessica berharap Taeyeon bisa memberi warna baru dihidupnya. Memang sampai sekarang dia masih merasakan hatinya selalu memanggil nama Tiffany, dia selalu bertanya-tanya apa yang sedang Tiffany lakukan saat ini, apakah Tiffany baik-baik saja.

 

Dia selalu menahan diri untuk tidak menghubungi Tiffany dan berkata ‘hallo’, ini benar-benar sulit untuknya mengingat betapa dekatnya mereka dulu. Tapi Jessica sadar jalan untuknya menuju Tiffany sudah tertutup, dia sadar kalau dia harus mencari cinta lainnya dan mungkin itu adalah Taeyeon.

 

Jessica tersadar dari lamunannya saat mendengar suara gaduh dari arah Taeyeon, dia melihat Taeyeon sedang melompat-lompat untuk menggapai mangkuk yang berada di rak atas. Taeyeon sedikit kesulitan mengingat tinggi badannya yang kurang, Jessica yang melihat itu pun terkekeh. Jessica memutuskan membantu Taeyeon mengambil mangkuk tersebut, dia berdiri dan berjalan menuju ke arah Taeyeon.

 

Jessica berdiri dibelakang Taeyeon dan menjulurkan tangannya menggapai mangkuk tersebut, tetapi dia pun sedikit kesulitan. Jessica tidak menyerah, dia memajukan badannya lagi merapatkan badannya dan berjinjit untuk memaksimalkan tinggi badannya. Dan Jessica pun berhasil mendapatkan mangkuk yang ingin diambil Taeyeon, Jessica langsung mengambil dua agar tidak perlu mengulang-ulang lagi.

 

“Ini mangkuknya Taeng, lain kali kalau memerlukan bantuan bicaralah jangan hanya melompat-lompat seperti kanguru begitu”. Jessica akan memberikan mangkuk kepada Taeyeon, saat pandangannya beralih kearah Taeyeon. Jessica bahkan baru menyadari kalau posisinya saat ini benar-benar dekat dengan tubuh Taeyeon.

 

Jessica yang berada dibelakang Taeyeon, tubuh mereka sangat merapat bahkan Taeyeon sekarang benar-benar terhimpit antara Jessica dan meja dapur, benar-benar tidak ada jarak.

 

Jessica bahkan bisa mencium aroma sampoo yang dipakai oleh Taeyeon, Taeyeon pun tidak berani bergerak sama sekali dia mungkin terasa sesak karena himpitan tubuh Jessica. Bahkan tangan Jessica secara tidak sadar sudah berada di pinggang Taeyeon sedari tadi saat dia berusaha mengambil mangkuk tersebut.

 

Taeyeon pun dengan memberanikan diri menolehkan kearah belakang, kearah Jessica. Saat pandangan mereka bertemu, bahkan jarak wajah mereka tidak lebih dari 10 centi. Jessica sekarang bisa menghirup aroma ramen yang sempat Taeyeon cicipi tadi, hanya dari aromanya saja sudah menggugah seleranya untuk mencicipinya.

 

Jessica menyadari bahwa wajah Taeyeon dari jarak sedekat ini semakin terlihat cantik, saat Jessica sedang menikmati pemandangan didepannya. Taeyeon pun sedikit demi sedikit mendekatkan wajahnya kearah Jessica dan semakin menghilangkan jarak antara wajah mereka. Sedikit demi sedikit bibir mereka akan bertemu, Taeyeon sedikit membuka belahan bibirnya dan menempelkan bibirnya ke bibir Jessica.

 

Bibir mereka hanya menempel beberapa saat, tidak ada yang berani untuk bergerak. Taeyeon memejamkan matanya menikmati rasa bibir Jessica, pelan-pelan Taeyeon memulai panggutan bibir mereka. Dia memanggut bibir atas Jessica dengan pelan, sangat perlahan mungkin Taeyeon takut melukai bibir Jessica jika dia bergerak terlalu kasar.

 

Jessica yang sedari tadi tidak bergerak se inchi pun, bahkan dia tidak sempat membalas lumatan-lumatan yang diberikan Taeyeon untuk bibirnya. Dia hanya terdiam entah menikmati entah apa yang ada dipikirannya tapi dia hanya mempersilahkan Taeyeon yang melakukan ciuman ini.

 

Taeyeon pun perlahan melepaskan panggutan bibir mereka, perlahan membuka matanya dan sedikit manjauhkan wajahnya untuk melihat wajah Jessica.

 

Wajah mereka memerah, nafas Taeyeon naik turun. Taeyeon pun meraih tangan Jessica dan menariknya ke arah meja makan.

 

Jessica yang baru tersadar sedikit kebingungan, jantungnya entah kenapa berdebar cepat. Apa mungkin ini karena ciuman mereka tadi atau karena ini adalah ciuman pertamanya.

 

Ciumannya tadi memang ciuman pertama Jessica, sebelumnya dia berpikir mungkin ciuman pertamanya adalah untuk Tiffany. Tetapi ternyata perkiraannya meleset, ternyata ciuman pertamanya adalah dengan Taeyeon. Jessica benar-benar kebingungan dengan kejadian tadi, dia memang tidak pernah memperkirakan ini akan terjadi. Tapi kenapa Jessica tidak marah saat Taeyeon menciumnya tadi.

 

“Ayo makan ramennya, kalau dingin mungkin tidak akan sedap lagi”.ucap Taeyeon menyadarkan Jessica.

 

Jessica pun meraih sumpit dan sendok untuk memulai memakan ramen yang ada dihadapannya.

 

“Rasanya benar-benar enak Taeng, berbeda dengan ramen instan”. Ucap Jessica memuji ramen buatan Taeyeon.

 

“Kenapa kamu bicara begitu, bukankah kamu sudah mencicipi rasa ramen itu tadi dari bibirku”.

 

Skakmat!. Taeyeon berkata dengan seringai menggoda, Taeyeon benar-benar ahli membuat suasana ini semakin canggung.

 

Jessica bahkan belum bisa mencerna perasaannya tadi dan sekarang Taeyeon memperburuk suasana. Niat Jessica yang ingin mencairkan suasana hancur sudah.

 

“Hahahaha, lihat wajahmu itu, ayo cepat kita habiskan ramen kita. Setelah ini kita bisa melanjutkan marathon film kita”.

 

“Film lagi??. Ayolah Taeng, mataku benar-benar lelah. Bisakah kita beristirahat sebentar”.

 

Taeyeon tersenyum melihat tingkah Jessica, dia selalu tertarik dengan reaksi Jessica yang selalu spontan itu.

 

 

*****

 

 

Tiffany sekarang sedang dirumah keluarga jung, niatnya tadi ingin bertemu dengan Krys oppa-nya. Tapi saat sampai di rumah krys, ternyata oppanya tidak ada dirumah. Padahal ini adalah weekend, harapannya untuk menghabiskan harinya dengan oppanya pupus sudah.

 

Krys belakangan ini memang sedikit susah dihubungi, telfon dan pesan yang dikirim oleh Tiffany hanya satu atau dua yang dibalas. Entah karena Krys yang memang sedang sibuk atau bagaimana. Hari ini pun Tiffany berinisiatif untuk menemui Krys dirumahnya, tetapi sekarang pun hasilnya nihil. Tiffany sekarang malah menghabiskan waktu dengan mommy jung di dapur, mommy jung saat ini sedang membuat cake dan Tiffany sedang membantunya.

 

“Tiff sayang, cake ini masih lama matangnya, kamu bisa menunggu diruang tengah atau kamu bisa tiduran di kamar Krys kalau kamu mau”. Ucap mommy jung setelah memasukkan adonan cake ke dalam oven.

 

“Ok mom, sepertinya aku ke kamar oppa saja”. Ucap Tiffany setelah memeluk mommy jung dia menuju kedalam kamar Krys.

 

Saat memasuki kamar Krys, Tiffany disuguhi pemandangan kamar khas laki-laki. Memang kamar Krys bisa dibilang tidak berantakan, tetapi dengan keadaan kamar yang agak remang dan bau maskulin yang dapat tercium dari kamar itu benar-benar membuat Tiffany sadar kalau ini memang kamar Krys.

 

Mereka memang sudah lama berpacaran tetapi Tiffany sama sekali tidak pernah masuk ke kamar Krys, ini adalah kali pertamanya. Tiffany menuju ke ranjang yang ada ditengah ruang, dia langsung merebahkan tubuhnya yang memang sedikit lelah setelah membantu mommy jung tadi.

 

Saat dia sedang merebahkan tubuhnya, dia menyadari ada aroma lain yang berbeda. Dia mencium-cium aroma yang entah berasal dari mana. Saat dia mencoba mengikuti aroma tersebut dia menyadari kalau aroma tersebut berasal dari laci meja yang berada disebelah ranjang tersebut.

 

Saat Tiffany membuka laci tersebut, dia menemukan asal dari aroma tersebut. Disana terlihat kaos biru tosca, diambilnya benda itu dari laci. Terasa halus bahan T-shirt  itu saat dipegang oleh Tiffany, yang membuat Tiffany heran adalah aroma dari baju itu sangat kontras sekali dengan aroma maskulin milik Krys.

 

Aroma itu adalah seperti aroma-aroma yang di dapat saat bersama dengan teman-teman Tiffany, memang bukan seperti aroma Tiffany pastinya. Tetapi Tiffany yakin kalau ini adalah jenis parfum feminim yang biasa dipakai oleh beberapa teman-teman kampus Tiffany.

 

Dan jelas kalau baju itu bukan ukuran milik Krys karena ukurannya yang terlalu kecil. Apakah baju ini punya Jessica, tetapi Tiffany hafal betul parfum-parfum favorit Jessica dan jenis ini bukanlah tipe Jessica. Apalagi jelas-jelas baju ini adalah milik perempuan, pastinya ini bukan milik Krys.

 

Berbagai pertanyaan berkelebatan dibenak Tiffany, berbagai pikiran buruk jelas ada di otaknya. Bagaimana bisa pakaian wanita ada di laci Krys sementara jelas itu pakaian yang sudah pernah dipakai, bukan pakaian baru. Yang menjadi pertanyaan di otaknya adalah, apakah Tiffany akan menanyakan segala pertanyaan yang ada di otaknya kepada Krys ataukah dia hanya akan memendam itu di dalam hatinya saja.

 

 

 

Tbc…

 

 

****

 

 

Heiiii apa kabar kalian???

Entah ini kelamaan apa enggak saya enggak tau, soalnya beberapa hari kemarin kesehatan saya ngedrop dan sekarang baru bisa update lagi:-)

 

Gimana feelnya?? Dapet enggak?

Jeti blm ketemu yah hahaha lg pgn mainin jeti ajah hahaha tp secepatnya ketemu kok sabar ya:-)

 

Gimana nih first kissnya jessica udah diambil taeng nih hahaha…ikhlas kan ya:-)

 

See you all on next chapter:-) 🙂 …