Love can’t reach chapter 2

 

 

Cast :

– Jessica Jung

 

– Tiffany Hwang

 

– Other cast find by your self

 

 

Enjoy this story, many typo

 

******

 

“Jessica? Please say something”

 

“Aaa..its…Wow Tiff, selamat ya. Aku kira kamu akan menjadi perawan tua yang hanya berdiam diri didalam kamar”. Ucap Jessica dengan senyum yang dipaksakan. Terima kasih kepada kamar Tiffany yang minim pencahayaan ini, kalau tidak mungkin wajahnya saat ini akan terlihat mengerikan.

 

Tiffany dengan cepat menubruk badan Jessica seraya memeluk erat leher temannya ini.”Terima kasih Jess, kamu benar-benar temanku yang super, aku tau aku bisa mengandalkanmu ”

 

Jessica dengan mata memerah mencoba menahan sebisa mungkin air mata yang akan terjun. Merasa sudah tidak bisa menahannya lagi dia berkata.” Tiff aku sepertinya harus langsung pulang, aku lupa ada yang harus aku kerjakan”

 

Tiffany melepaskan pelukannya menatap heran temannya ini,”tapi kamu baru sebentar disini, kenapa ingin pulang. Oh, apa kamu tidak sekalian saja ikut denganku dan oppamu pergi nanti malam, kami ingin makan malam di cafe dekat-dekat sini”

 

‘Oh karena itu dia tidak mau ikut denganku nanti malam’ pikir Jessica.

 

“Tidak, aku tidak ingin menggangu kalian”

 

“Oh baiklah hati-hati dijalan Jess, padahal pasti akan menyenangkan kalau kamu bisa ikut”

 

Jessica tersenyum getir, ‘menyenangkan’ untuk Tiffany tapi neraka untuk Jessica.

 

“Maaf Tiff kalian berdua saja, aku harus pergi sekarang Tiff, bye”

 

Dengan tanpa mendengarkan balasan Tiffany dia segera keluar dari kamar Tiffany.

 

***

Jessica sesegera mungkin keluar dari rumah Tiffany, dia benar-benar harus menjauh darinya saat ini. Kenyataan ini benar-benar memukul otaknya. Dia bahkan sudah kalah telak sebelum bertindak. Dikeluarkannya kotak kecil dari sakunya, dibukanya kotak itu. Terlihat dua buah cincin sederhana dengan mata kecil ditengahnya. Sederhana namun terlihat elegan, bahkan ada nama mereka berdua di masing-masing cincin itu. Nama Jessica untuk cincin Tiffany, begitu pula sebaliknya. Dia menatap sedih kotak kecil itu, kecil sekecil hatinya saat ini.

 

Dia sudah mempersiapkan segalanya, hebatnya lagi dia bahkan sudah membuat catatan kecil kalau-kalau dia lupa dialognya saat pernyataan cintanya tadi. Dia mempersiapkan segala sesuatu, tapi dia tidak mempersiapkan hatinya untuk kabar ini. Dia menatap miris ke kotak itu, air mata sungguh dengan tanpa ampunnya turun begitu saja. Dadanya bahkan semakin sesak, pundaknya sudah naik turun seiring isakannya yang semakin menjadi.

 

Sudah habis sudah, semua sudah terlambat. Terima kasih kepada kakak laki-laki tampannya itu yang sudah mencuri startnya. Atau dia yang dengan angan-angan tingginya ingin memiliki seseorang yang ternyata sangat jauh dari jangkauannya. Sudah berakhir.

 

Perlahan dia berjalan kerumahnya, dengan lunglai. Dia sambar kunci mobil daddynya, dia hanya ingin pergi entah kemana, yang penting sementara ini dia tidak bertemu dengan kakaknya, atau hatinya akan semakin hancur.

***

Malam pun datang, Tiffany yang sudah berdandan cantik, walaupun hanya stelan sederhana namun tetap membuat dia terlihat menawan, menunggu kekasihnya yang tentu saja oppa Jessica. Tidak lama kemudian handphonenya berbunyi.

 

“Iya oppa apakah kamu sudah didepan rumah?”

 

“Tiff, baby…sekarang aku ada dirumah sakit, segera datang kesini. Jessica kecelakaan dia sedang kritis”

 

DEG…jantungnya seketika berhenti, bukankah Jessica tadi sore kerumahnya. Kenapa tiba-tiba seperti ini, ada apa ini. Setelah kesadarannya kembali dia segera menuju kerumah sakit dan menuju ruangan operasi Jessica. Didepan ruangan sudah ada krys dan juga daddy Jessica.

 

Tiffany berlari dan segera memeluk erat kekasihnya itu.

 

“Oppa bagaimana kejadiannya? Bagaimana bisa seperti ini”

 

“Dia tadi mengebut pada saat mengendarai mobil, dan mobilnya lepas kendali lalu menabrak pembatas jalan”. Ucap Krys dengan lemah.

 

“Sekarang Jessi bagaimana oppa?”

 

“Dia masih kritis, kita doakan saja ya”

 

Dengan itu Tiffany dan keluarga Jessica menunggui operasi Jessica, operasi sudah berjalan lebih dari 3 jam tapi pintu operasi bahkan belum terbuka.

 

***

 

Setelah lama, operasi pun selesai, tapi keadaan Jessica tidak membaik, dia sekarang berada diruang intesif, dengan peralatan yang lebih lengkap. Kesadaran Jessica belum kembali, kalau sampai 5 jam Jessica belum sadar maka dikhawatirkan Jessica akan mengalami koma.

 

 

Tiffany dan keluarga Jessica  menunggu diluar ruangan, Tiffany duduk termenung, air mata masih mengalir di pipinya. Jessica yang selalu ada untuknya disaat dia membutuhkan. Tiffany cukup menelfon Jessica dan dia akan segera datang apapun itu alasannya, Jessica memang teman terbaiknya. Tapi sekarang teman dekatnya  sedang dalam keadaan tidak baik

 

Tidak lama seorang suster mendekat, “permisi, apakah anda kerabat pasien?, ini ditemukan dokter pada saat operasi tadi”

 

“Oh,terima kasih suster”. Tiffany melihat kotak itu dengan heran. Tiffany menerima kotak biru itu dengan perlahan dia membuka kotak itu. Dia melihat dua cincin itu, indah sekali batin Tiffany. Untuk apa Jessica mempunyai benda couple seperti ini. Terlihat ada kertas kecil di dalamnya, diambilnya secarik kertas kecil yang ada didalam kotak tersebut.

 

Alangkah terkejutnya Tiffany ketika membaca kertas itu, disana ada banyak tertulis namanya, tertulis kata cinta, dan beberapa kalimat yang Tiffany tidak mampu membacanya.

 

Jadi… selama ini Jessi mencintainya, selama ini dia memendam rasa itu, penyesalan dalam sekejam menyerang Tiffany. Apa saja yang dia lakukan selama ini, kenapa dia sangat dibutakan oleh cintanya kepada krys sampai-sampai tidak menyadari orang didekatnya sedikitpun. Lalu sekarang bahkan dia menerima kenyataan kalau dia berpacaran dengan oppa Jessica. Oh Tiffany tifak bisa membayangkan bagaimana perasaan Jessica.

 

 

Pertahanan Tiffany hancur sudah, dia yang sebelumnya hanya menangis dalam diam kini dia bahkan menangis dengan kerasnya. Dia menyesali segala ketidak pekaannya, raungan tangisannya terdengar dipenjuru koridor. Dia menangis dipelukan mommy jung, para lelaki sedang sibuk mengurus keperluan rumah sakit.

 

Tiffany berharap mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahannya, dia benar-benar tidak menyangka akan seperti ini kejadiannya.

 

“Jessi, please dont leave me, please wake up. I need you, we need to talk. Please Jessi”

 

Tapi sepertinya akan terlambat untuk itu, Jessica yang sekarang koma, mungkin juga karenanya.

 

Its to late Tiffany…

 

Sesuatu yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada, mungkin saja kita yang tidak pernah mau melihat itu. Cinta yang ada didepan mata bahkan tidak terlihat, setelah cinta pergi barulah ada penyesalan menanti.

 

 

Tbc….

 

********

 

Heeei, gimana ceritanya? Bisa dapet feelx atau enggak?. Pendek lagi yah kayak chap yang sebelumnya. Hehehe maap nih kalo kayak gini akhir chapter ini, q cuma ngikutin tangan ngetik aja sih jadi ya gini deh hahaha. Di chap berikutnya bakal dikasih tau sedikit scene pas kecelakaanx jess. Kayakx buat kedepannya di ff ini mungkin gak banyak other cast yang bakal muncul soalnya q juga pengen fokus dan dapet feelnya itu. Jadi kalo kebanyakan other cast takutnya q sendiri yang gak bisa fokus.

 

Oh ya Krys disini itu Krystal versi cowok ya hahaha pas buat ini kepikiran aja Krystal jadi kakaknya secara kalo dijejerin Krystal ideal bgt jd kakak (main fisik hahaha).